#Biologi_Kelas_XII Aplikasi Bioteknologi Tradisional (Pangan, Pertanian, Peternakan, Kesehatan dan pengobatan) - Bioteknologi tidak hanya berkembang pada akhir-akhir ini saja. Bioteknologi telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun yang lalu, di segala bidang, seperti industri pangan, obat-obatan, pertanian, kesehatan, dan pengelolaan lingkungan.
Misalnya, ragi dimanfaatkan untuk pembuatan anggur dan bir (sekitar 6000 SM), pada 4000 SM ragi dimanfaatkan untuk roti yang mengembang, dan pada 1512, bahan kimia yang penting bagi manusia, seperti aseton, butanol, dan gliserol diperoleh dari bakteri.
Di masa lalu, Bioteknologi dilakukan secara sederhana. Perkembangan yang pesat baru terjadi setelah diketahui mikroorganisme melakukan fermentasi. Penelitian ini dipelopori oleh Louis Pasteur sehingga beliau mendapat julukan sebagai Bapak Bioteknologi.
Sedangkan, perkembangan Bioteknologi secara modern terjadi setelah penemuan struktur DNA sekitar tahun 1950 yang diikuti dengan penemuan-penemuan lainnya. Penemuan ekspresi gen, enzim pemotong DNA, menciptakan DNA rekombinan dengan menggabungkan DNA dari dua organisme yang berbeda, dan kloning merupakan contoh Bioteknologi modern.
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA (gen), selain memanfaatkan Mikrobiologi dan Biokimia. Aplikasi Bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tradisional dan modern. Pada kesempatan ini kita akan membahas aplikasi bioteknologi tradisional.
Aplikasi Bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek, di antaranya:
a. Pangan
Beberapa contoh Bioteknologi tradisional di bidang pangan misalnya, tempe dibuat dari kedelai menggunakan jamur Rhizopus, tape dibuat dari ketela pohon atau pisang dengan menggunakan Khamir Saccharomyces cereviceae, keju dan yoghurt dibuat dari susu sapi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus.
b. Pertanian
Beberapa contoh Bioteknologi tradisional dalam bidang pertanian, ialah:
1) Hidroponik, merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman.
2) Penyeleksian tanaman jenis mustard alami oleh manusia, menghasilkan tanaman, kolabri, brokoli, kubis, dan kembang kol.
c. Peternakan
Bioteknologi tradisional di bidang peternakan, misalnya pada domba ankon yang merupakan domba berkaki pendek dan bengkok, sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih banyak.
d. Kesehatan dan pengobatan
Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pengobatan, misalnya antibiotik penisilin yang digunakan untuk pengobatan, diisolasi dari bakteri dan jamur, dan vaksin yang merupakan mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk meningkatkan imunitas. Secara lengkap, penggunaan mikroorganisme dalam aplikasi Bioteknologi tradisional dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
No
|
Kegunaan atau Produk
|
Peranan Organisme
|
1
|
Keju
|
Jamur atau bakteri menggumpalkan dadih susu menjadi keju;
mikroba memberikan cita rasa khas keju.
|
2
|
Yoghurt
|
Fermentasi dalam susu yang telah diambil kepala susunya (skim
milk) memberikan susunan dan cita rasa yang khas.
|
3
|
Fermentasi
|
Ragi (Khamir, "Yeast") memfermentasikan gula menjadi alkohol, menghasilkan anggur atau bir; bakteri meragikan sari buah-buahan menjadi asam asetat (cuka).
|
4
|
Kecap
|
Jamur memfermentasi kacang kedelai.
|
5
|
Suplemen makanan
|
Mikroba menghasilkan protein sel tunggal, vitamin, asam-asam
amino, dan peningkat cita rasa makanan.
|
6
|
Obat-obatan
|
Mikroba menghasilkan antibiotika yang melawan infeksi dan agen atau perantara kemoterapi yang melawan kanker; zat kimia berasal dari jamur (sikloporin) menekan penolakan organ yang dicangkokkan; tumbuhan dan tumbuhan lumut menyediakan bahan kasar untuk berbagai obat-obatan.
|
7
|
Bahan celup
|
Bahan celup dibuat dari pigmen yang diekstrak dari tumbuhan dan tumbuhan lumut.
|
8
|
Pengelolaan limbah air
|
Bakteri yang tidak membahayakan mengubah limbah air menjadi aman dengan cara mengganti atau secara langsung membunuh patogen di dalam limbah air; mikroba juga mencerna sebagian besar polutan organik dalam limbah air sehingga dapat kembali
aman bagi lingkungan.
|
9
|
Hidroponik
|
Tumbuhan panen atau pertanian yang ditanam dalam air yang
lebih banyak mengandung tambahan nutrien daripada tanahnya.
|
10
|
Minyak wangi dan kosmetik
lain
|
Dasar untuk kosmetik ini disuplai oleh tumbuhan, jamur, dan
tumbuhan lumut.
|
11
|
Pertambangan tembaga
|
Bakteri Thiobacillus ferooxidans mengekstrak logam dari bijih
tembaga yang berkualitas rendah.
|
12
|
Pengeras
|
Ini merupakan pengeras yang digunakan untuk memadatkan media kultur mikrobiologi (agar-agar yang diperoleh dari ganggang merah).
|
13
|
Pengental
|
Bahan kimia yang dinamakan alginat (diperoleh dari ganggang)
menjaga kekentalan roti puding, odol, cat, sabun, krim, dan lain
produk didasarkan pada minyak dan air yang sebaliknya akan
memisahkan menjadi zat cair.
|
14
|
Tanah yang penuh dengan
kulit kerang diatom
|
Daerah permukaan kulit kerang diatom membuat bahan ini sebagai filter atau penyaring yang bagus. Tanah yang penuh dengan kulit
kerang atau diatom juga merupakan alat penggosok atau pengilap yang bagus.
|
15
|
Emas refraktori
|
Bakteri T. ferooxidans merombak logam (Cu, Fe) pembungkus bijih emas hingga diperoleh bijih emas murni.
|
16
|
Produksi enzim untuk
makanan dan deterjen
|
Enzim dari mikroba mengentalkan susu untuk produksi keju; enzim yang mencerna protein melunakkan daging; enzim laktase yang ditambahkan pada produk-produk perusahaan susu mengurangi reaksi alergi terhadap susu; enzim dalam deterjen cucian binatu Membongkar noda-noda protein pada kain.
|
17
|
Bahan bakar
|
Ganggang Chichlorella mengubah sampah menjadi minyak yang
mudah terbakar.
|
18
|
Kapas dari nonpertanian
|
Bakteri menghasilkan serabut selulosa bila ditumbuhkan dalam
media kultur.
|
19
|
Vaksin
|
Semua gen atau media yang mempunyai kekebalan khusus
terhadap penyakit dihasilkan dari mikroorganisme. Secara
tradisional, patogen dikembangbiakkan dan dilemahkan atau
dijadikan tidak aktif. Penggunaan secara modern mikroba yang
telah direkayasa secara genetika untuk memberikan vaksin.
|
Demikianlah Materi Aplikasi Bioteknologi Tradisional (Pangan, Pertanian, Peternakan, Kesehatan dan pengobatan), Berikutnya akan kita bahas Aplikasi Bioteknologi Modern, semoga bermanfaat